Oleh : Dede Farhan Aulawi
Jakarta, Skalainfo| Manusia sebagai mahluk sosial pasti akan berinteraksi satu sama lain. Baik urusan pekerjaan, urusan sehari-hari, dan tempatnya juga bisa di kantor, di pasar, di rumah, atau dimana saja.
Itulah hakikat manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Dalam setiap interaksi kehidupan tidak selalu berjalan mulus, dan kadangkala bertemu di satu titik yang namanya “masalah”.
Dalam menghadapi permasalahan, ada orang yang bisa mengatasinya sendiri dan ada yang tidak bisa. Bagi yang tidak bisa, biasanya orang mencari seeorang yang dianggapnya bisa dijadikan tempat untuk berbagi alias “curhat” dalam bahasa gaulnya.
Secara genetis laki-laki umumnya lebih bisa menahan diri untuk tidak curhat, sementara wanita pada umumnya sering membutuhkan seseorang sebagai tempat curhatnya. Di sini dikatakan “pada umumnya”, artinya “tidak selalu” atau selalu ada pengecualian bagi orang – orang tertentu.
Sebelum lebih jauh mengupas soal curhat ini, ada baiknya kita mengenal dulu apa manfaat dan mudharat dari curhat itu sendiri.
Setelah mengetahuinya, selanjutnya terserah kita mau melakukan curhat atau tidak jika menghadapi suatu masalah. Mekipun kadangkala ada juga yang curhatnya dituangkan dalam status facebook atau instagram atau whatsaap dan medsos lainnya.
Curhat itu sendiri biasanya disampaikan pada teman, keluarga, psikiater/ psikolog atau pada Allah.
Tentu dengan pertimbangan kenyamanan yang dirasakan masing-masing, karena menyangkut kepercayaan, kemampuan dan kadangkala rasa keberpihakan. Misalnya kita senang kepada seseorang dimana saat kita curhat selalu membela kita, padahal itu belum tentu benar.
Atau sebaliknya kita tidak suka pada seseorang untuk dijadikan tempat curhat karena “tidak selalu” membela kita dari masalah yang dihadapi, meskipun itu pendapat yang adil dan bijak. Itu semua karena manusia memiliki kecenderungan “ingin selalu dianggap benar” sehingga butuh dukungan moral untuk membenarkannya.
Baiklah pertama kali akan disampaikan dulu terkait manfaatnya, dilihat dari perspektif psikologis. Banyak orang berpandangan, bahwa manfaat curhat itu yang pertama adalah “dianggap bisa mengurangi beban” karena dinilai ada sarana untuk meluapkan dan mengeluarkan emosi dari masalah yang dialami.
Manfaat kedua adalah bisa mendapatkan dukungan moral atau material atas masalah yang dihadapi. Tergantung jenis masalahnya apa. Kata-kata sederhana, seperti “Sabar ya, kamu harus tabah dan berani menghadapinya. Saya yakin kamu pasti bisa kok“.
Dan berbagai contoh pernyataan lainnya yang sifatnya bisa mendukung moral kita untuk siap, berani, sabar dan tabah dalam menghadapi semua masalah yang kita hadapi tersebut.
Manfaat yang ketiga adalah bisa mengambil hikmah atas masalah yang dihadapi oleh teman kita tersebut. Saat teman kita curhat, kita belajar mendengar dan membuang keegoisan kita untuk selalu merasa benar sendiri.
Kita bisa menilai secara objektif dimana letak masalahnya, dan kita berusaha untuk tidak bersikap dan berbuat yang sama, agar tidak menghadapi masalah seperti masalah yang sedang dihadapi teman kita. Bertukar fikiran saat ada yang curhat, sekaligus akan menambah wawasan kita.
Kita bisa mendengar suatu perspektif yang baru dalam melihat suatu masalah, sehingga kita bisa lebih bijak dalam mensikapi suatu masalah.
Sementara kalau kita bicara mudharatnya, tergantung pada pilihan kita dalam menentukan waktu, tempat maupun orang yang kita jadikan tempat curhat. Termasuk sudut pandang subjektifitas kita terhadap suatu masalah, sebab ada kecenderungan bahwa kita “merasa benar” sementara orang lain selalu diposisikan dalam posisi “salah”.
Begitupun ketika memilih orang tempat curhat harus hati-hati. Ingat tidak setiap orang akan beremphati dengan masalah kita, bahkan mungkin ada orang yang senang dengan masalah yang kita hadapi. Saat kita curhat pada orang yang salah, itu artinya kita sedang menelanjangi “aib” kita sendiri.
Apalagi subjek curhat menyangkut masalah pribadi atau masalah keluarga. Jika itu yang terjadi bukan masalah yang terselesaikan, malah menjadi masalah baru karena masalah kita bisa tersebar pada banyak orang. Atau jika suatu saat kita puya masalah dengan orang yang menjadi tempat curhat kita, maka ia bisa memuntahkan peluru semua aib kita yang pernah kita ceritakan sendiri.
Inilah perlunya memilih orang yang bisa benar-benar amanah dan sabar dengan masalah kita. Dan perlu diingat juga jika kita sering menyampaikan masalah kita pada teman kita, suatu saat teman kita akan jenuh dan bosan bersahabat dengan kita karena yang diomongin masalah melulu, sebab boleh jadi dia juga sedang punya masalahnya sendiri.
Ada juga yang memilih tempat curhat pad orang tua. Secara prinsip hal ini baik, sebab orang tua akan memberikan nasihat-nasihat yang terbaik buat anaknya. Di samping itu orang tua pasti memiliki pengalaman hidup yang lebih baik, sehingga diharapkan bisa lebih bijak dalam memandang suatu persoalan.
Meskipun kita juga harus berhati-hati agar tidak setiap ketemu orang tua curhat masalah terus. Ingat orang tua kita juga mungkin capek. Jika kita tidak bisa memberikan sesuatu yang berharga bagi orang tua, minimal jangan memberi masalah pada orang tua.
Bahkan kadangkala ada juga orang tua yang kurang bijak dalam memandang persoalan. Bukannya menyelesaikan masalah, malah kadang memanas – manasi penyelesaian masalahnya. Orang tua yang seperti ini tentu jumlahnya tidak banyak.
Ada juga orang yang suka menuangkan masalahnya di medsos dalam bentuk “update status”. Ini tidak baik karena sama dengan mem-publish masalah kita ke orang banyak. Bukan masalah yang selesai, tapi pasti akan bertambah masalah baru yang muncul.
Jadi bijaklah dalam memilihi orang dan sarana dalam curhat. Ketahuilah bahwa curhat terbaik kita adalah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Curhat di sepertiga malam yang akhir dalam ibadah tahajud kita sekaligus memohon petunjuk dalam menyelesaikan maslah yang dihadapi, serta memohon diberi kekuatan dan ketabahan agar bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Curhat kepada Allah pasti dijamin kerahasiaannya dan tidak membebani siapapun. Jadi pilihlah Allah SWT sebagai tempat curhat segala masalah kita. (Red).